Editorial Jelang 1 Abad NU, Gelora Delta Sidoarjo

Tadi, Sabtu 4 Februari 2023, jelang siang di sekitaran Sidoarjo cuaca sangat terik, puanas banget, di Gor Gelora Delta Sidoarjo tampak ramai, para tukang masih terus merampungkan persiapan untuk acara puncak resepsi 1 Abad NU, Bapak-bapak Polisi lagi ada arahan dari atasannya, pake Nulis-nulis di White Board, Bapak-bapak tentara juga sepertinya sedang melakukan simulasi penyelamatan RI 1 sesuai dengan prosedur pengamanan, banyak juga yang Ndak tau siapa, gantian Poto2 di apa namanya Kui, Back Drop 1 Abad NU di dalam Gor Delta Sidoarjo, banyak Mas-mas dan Mbak wartawan juga, katanya Gus Men mau Rawuh sebentar lagi.

Benar saja, Gus Men Rawuh, disambut Pangdam V Brawijaya sepertinya, Gus Men adalah ketua panitia resepsi Puncak 1 Abad NU, di NU itu begitu biasa, Pak Menteri Agama jadi jadi ketua Panitia, hehehe … beliau langsung ke Panggung utama, dan itu puanas banget, dibawah terik matahari, Gus Men tampak diskusi dengan siapa saja saya Ndak paham, begitu serius, yang saya heran, Kok ya Panas-panasan, Kan bisa minta sediain ruangan yang ada AC-nya, tinggal rapat, duduk, adem … namun tidak, Gus Men meninjau langsung, memastikan, melihat langsung, Ga mau hanya duduk mendengarkan laporan perkembangan persiapan.

Saya yang nyempil diam di Pojokoan, diantara keramaian orang, berfikir, kenapa ya? Aleman? jelas tidak, Gus Men bukan tipe orang yang seperti itu, lalu ingatan saya kembali pada cerita KHR. Kholil As`ad Syamsul Arifin beberapa waktu lalu, dawuh beliau, “Dahulu itu, para Kiai, Mbah Wahab misalnya, beliau berjuang di NU itu Masya Allah perjuangannya, di Awal-awal NU berdiri, beliau keliling kemana-mana Ngajak Kiai-kiai untuk bergabung dan membesarkan NU”, dan perjuangan Beliau-beliau poro Muassis NU, 3 hari lagi kita akan peringati 100 tahunnya, 1 Abad NU berdiri menjadi payung teduh bagi Indonesia dan dunia.

Saya menarik kesimpulan, pantas Gus Men ditengah kesibukannya menjadi Menteri Agama, masih mengambil tugas yang paling berat dalam rangkaian kesyukuran 1 Abad NU ini, meninjau langsung, Panas-panasan, Gus Men mungkin mengingat, bagaimana perjuangan dan pengabdian Muassis NU dahulu, saat ini perjuangan dan pengabdian kita tidak ada Apa-apanya dibandingkan mereka dahulu.

Gus Men tetap menjadi Ketua Panita, tetap turun langsung, Panas-panasan, Tak peduli apa jabatanmu diluar NU, ketika urusan NU, apa tugasnya, kerjakan. Sekali lagi, kerjakan dengan baik dan serius. Mungkin Gus Men sedang mengajarkan, dan memberi contoh kita bagaimana pengabdian dan perjuangan di NU dikhidmatkan.

Sekian cerita dari Sidoarjo jelang resepsi puncak 1 Abad NU. Terik panas dan satu pelajaran dari Gus Men untuk kita semua yang berkhidmat di NU.

By Afif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *