Seingat saya, sejak kecil dahulu ada dua majalah yang pertama berisnggungan dengan minat membaca saya, yakni Aula, majalah PWNU Jawa timur dan Majalah MPA (Mimbar Pembangunan Agama) milik Kemenag, dahulu Kakek saya biasa menjebut Depag Jawa timur. Dua majalah yang selalu bergeletak di Meja. Maklum Alm Kakek saya adalah Penghulu di Kecamatan dan Kiai kampung pengurus NU.
Bahkan konon Kakek saya memberi nama saya, nama paling belakang diambil dari salah satu penulis di Majalah MPA, kelak jika sudah dewasa, doanya, agar saya pintar menulis. Saya dan Depatemen Agama sepertinya sudah seperti keluarga besar, Alm Kakek saya Penghulu, Pak Dhe saya Kepala Sekolah MTSN, Abah saya Guru PAI, saat ini-pun secara tidak langsung saya sendiri, cucunya, masih bersinggungan dengan Kemenag. Haha lucu ya …
Saya ingat betul, Kakek saya dahulu banyak tamunya, Biasa Kiai Kampung. Ada yang nanya hari baik hendak membajak sawahnya, hari apa mau nuruin Perahu. Ada yang minta doa untuk anaknya yang hendak meminang kekasihnya, atau hanya sekadar berbincang sambil menelaah isyaroh SDSB kala itu. Disela obrolannya, Kakek saya banyak bercerita seputar Kiai-kiai besar, pendidikan Islam, Haji dan sebagainya, saya kagum luar biasa, pertama jika cerita Kiai-Kiai mungkin beliau sedang menceritakan guru-gurunya, namun untuk hal lain, saya kagum, Kakek saya darimana tahu banyak hal, Ah … ternyata setelah saya baca Majalah MPA, isinya hampir sama. Dapet dari membaca Majalah Depag Jatim rupanya Kakek saya.
Hari ini, adalah Hari Amal Bakti Kemenag RI, hari lahir Kemenag yang Ke-76, Dawuh Pak Yaqut, agar seluruh jajarannya dari pusat hingga daerah melakukan Transformasi pelayanan Umat, sederahanya, perbaiki, tingkatkan lagi pelayanan terhadap Umat. Cerita Kakek saya, dahulu itu untuk menikahkan umat, sampai sering jatuh dari motornya, berkatnya berserakan, dari saking susahnya medan yang ditempuh. Sering ada persoalan Umat yang kadang harus diselasaikan di rumah kami, dikantor waktunya tak cukup. Dahulu, ada persoalan menyangkut agama, pasti larinya ke Penghulu. Kakek saya sangat mencintai pekerjaannya, kantornya, bahkan hingga kini Pohon Mangga besar di halaman KUA Kecamatan Jangkar, Situbondo itu adalah Kakek saya yang menanam, biar rindang, biar kerja para pegawai KUA bisa maksimal dawuhnya kala itu.
Di umur yang sudah 76 tahun ini, jika semua jajaran Kemenag dari pusat hingga daerah, hingga pelosok desa, bekerja dengan hati, Niat ngopeni Umat, pasti kerjanya maksimal, apalagi sekarang sudah zamannya digitalisasi lembaga. Jadi segala urusan akan bisa sangat cepat dan tepat, Ndak pakai antri lama, Ndak pake nunggu lama, bahkan saat ini, Nikah saja bayarnya bisa di Indomaert dekat rumah. Semoga Kemanag RI makin baik lagi, makin maju lagi, pelayanan kepada Umat makin Ngeten jempolan. Apalagi saat ini dipimpin Pak Yaqut Cholil Qoumas, Menteri semua agama kita. Gass terus Pak Yaqut, jika ada yang Tak suka. Mereka hanya orang-orang atau kelompok yang Tak ingin Kebinekaan, Toleransi dan Moderasi beragama menjadi payung teduh bagi Indonesia, Bangsa yang sangat beragam ini.